Posted by : alia machmudia
Senin, 18 Juni 2018
IBU, ini adalah persimpuhan pertama aku di pangkuanmu, ketika aku telah
menjadi anakmu, ketika aku telah masuk ke dalam kehidupanmu, ketika aku telah
menjadi bagian dari keluargamu. Ibu terimakasih atas kesempatan terindah yang
engkau berikan kepada aku.
Harapan aku kepadamu, jangan anggap aku orang lain bagimu, jangan
bedakan aku dengan anak-anak kandungmu. Samakan perlakuanmu seperti kepada
mereka. Dukung aku saat aku melangkah dalam kebenaran, ingatkan aku jika
melangkah menuju jurang kesalahan.
IBU, di hari pertama aku menjadi anakmu, aku memohon doa dan restumu, aku
memohon bimbingan dan arahanmu, karena pada hari ini aku telah berikrar untuk
mengarungi samudera rumahtangga berdua, menapak jejak Rasulullah sang suri
taudalan. Menjadi pemimpin bagi anak cucu aku nantinya.
IBU, ajari aku tentang kasih sayang, kasih sayang yang tidak lekang
dimakan usia. Bimbing aku untuk bersabar, kesabaran yang seluas samudra.
Arahkan aku agar saling menguatkan ikatan, ikatan pernikahan dalam bingkai
ibadah. Agar aku belajar mendewasakan diri dan membina keluarga berasas Islami.
IBU, beritahu aku dengan budaya keluargamu, ajari aku dengan adat
istiadatmu, ajak aku bisa beradaptasi dalam keluarga besarmu. Dan tak lupa aku
mohon doa restumu, doakan aku agar bisa menggapai sakinah, mawaddah wa rahmah,
dambaan seorang IBU untuk anak-anaknya. Semoga doa bahagiamu menjadi doa
bahagia aku jua.
AYAH, berjuta rasa syukur bisa ikut bersimpuh, berlutut, dan memelukmu
di hari ini. Hari penyatuan dua hati yang berbeda, yang tidak akan terjadi
tanpa izinmu. Juga kepadamu aku memohon doa restu agar aku menjadi anakmu yang
senantiasa berbakti, membalas budi, dan berbagi kasih di sepanjang hidup aku.
AYAH, bahagia rasanya dapat menjadi bagian dari keluarga yang engkau
bangun sejak lama, keluarga yang padanya dipenuhi canda tawa dan suka cita.
Karena itu, jangan bedakan aku dengan anak-anakmu yang lain. Dalam doamu ada
nama aku dan dalam doa aku ada namamu.
Sejak hari ini, samakan aku dengan anak-anakmu yang lain dalam
perlakuan maupun perkataan. Dukung aku dalam bertindak benar, teguhkan aku
dalam memupuk sabar, dan kuatkan aku dalam menjaga ikrar. Nafas zikir aku akan
senantiasa mengingatkan sakinah yang engkau harapkan untuk aku.
AYAH, ajari aku tentang kerasnya kehidupan, pedihnya cobaan, dan
kuatnya kesabaran. Bimbing aku untuk saling menumbuhkan kasih sayang,
melengkapi kekurangan, melindungi kelemahan, dan berbagi kedamaian. Tuntun aku
cara terbaik untuk mendidik anak aku kelak, kokohkan tekad aku dalam memikul
tanggung jawab. Doakan aku agar mendapatkan keberkahan hidup dari pernikahan
ini. Karena airmata ini adalah airmata bahagia yang menjadi tiket pertemuan
kita di surga sana. Aamiin...
Related Posts :
- Back to Home »
- #AYonikah , Aku Muslim , Diary Jomblo Sakinah , Diary Kita , Diary Lovalia , Islam , Motivasi , Muhasabah , Muslimah , Mutiara Muslimah Shalihah , Puisi , Wanita »
- Bukan Puisi "Kepada Bapak dan Ibu Mertuaku ..."
created by Ipmawati Alia. Diberdayakan oleh Blogger.