Posted by : alia machmudia
Kamis, 03 April 2014
Ada satu atau dua tetes airmata yang jatuh ketika kutuliskan ini. Kamu tidak pernah mau tau hatiku ...
Jika Tuhan memberikanku seorang musuh yang semakin menguatkan kesabaranku maka musuh itu adalah k.a.m.u
Wahai Sang Maha Cinta ... Aku hanyalah seorang hamba yang Kau ciptakan dari setetes air hina. Tapi aku dilahirkan oleh perjuangan hebat seorang wanita. Maka dari itu aku ingin sekuat Ummi ketika melahirkanku dulu. Jangan jadikan aku sebagai wanita lemah yang meratapi cinta pada seorang pria. Tapi jadikanlah aku seorang wanita yang memiliki harga diri tinggi yang kelak hanya seorang pria yang memiliki harga diri lebih tinggi yang layak menjadi imamku. Amin
Dear My Sweet Enemy,
Kamu tentu tidak tau dan mungkin tidak mau tau, seberapa keras usahaku untuk membangun sebuah benteng untung menutupi perasaan yang menyerbu hatiku. Kamu tentu tidak tau dan mungkin tidak mau tau seberapa sulit aku bertahan dengan perasaan yang tidak pernah kamu pikirkan. Kamu tentu tidak tau dan mungkin tidak mau tau dalam hati ini ada setitik kekecewaan pada sikapmu yang selalu memandang remeh aku. Susah payah aku menanti tapi aku disakiti. Susah payah aku berharap tapi aku dapat luka tanpa dapat obatnya.
Aku tidak pernah mempermasalahkan waktu yang tidak pernah berpihak
kepada kita. Aku tidak pernah mempermasalahkan kehendak Tuhan yang selalu mentakdirkanmu untuk mengacuhkan aku. Karena aku sadar, aku yang memilih cara diam seperti ini. Aku berusaha mencari celah tapi kamu selalu menutup mata atas usahaku. Aku juga tidak pernah mengemis perhatianmu karena aku toh bukan ABG ingusan yang norak menjalin hubungan.
Aku tidak akan pernah lupa kamu yang mengejekku selalu. Aku tidak akan pernah lupa kamu pernah mengatakan aku keras kepala dan egois tiada terkira. Aku tidak akan pernah lupa kamu yang sellau mengacuhkan aku. Dan aku juga tidak akan pernah lupa bahwa aku terlanjur mengagumimu. Pegang ini dan aku akan membawamu pada sebuah kenyataan bahwa keegoisan dan keras kepala itu bukan aku yang memiliki, tapi kamu sendiri.
Kamu mungkin tidak tau dan tidak pernah mau tau. Meski kita terpisah jarak dan waktu, tapi aku selalu berusaha memperbaiki diriku, aku selalu berpegang teguh menjaga hatiku. Memang kamu tidak pernah memintaku untuk begitu , tapi aku TAU DIRI. Aku selalu menjaga batasanku denganmu. Sekeras-kerasnya hatiku, tetap saja aku punya titik lemahnya. Maaf jika aku tidak lagi bisa menerima itu sebagai becanda.
Aku tidak akan pernah lupa betapa kamu dengan ringannya bercerita tentang gadis-gadis yang menurutmu menarik. Aku tidak akan pernah lupa. Aku dengar apa yang kamu suka dan kamu tidak suka. Aku dengar apa yang kamu ingin dan kamu tidak ingin. Aku dengar karena aku tau aku bisa belajar memahamimu dengan mendengarkanmu.
Kamu
tidak pernah memintaku untuk memahamimu, untuk mengerti kamu tapi
setidaknya hatiku mengatakan, jika perbedaan itu harus disatukan
maka yang membangun jembatannya adalah kita. Bukan sekedar aku, bukan
sekedar kamu atau bahkan mereka. Tidak bisakah kamu melihat padaku
sedikit saja .???
Mengapa aku selalu tidak pernah benar dalam sudut pandangmu ? Mengapa setiap kata yang kuucap selalu salah dalam pemahamanmu ? Aku harus memahami kamu, aku harus mengerti kamu , aku harus selalu memaklumi kamu. Tapi pernahkah kamu memikirkan sejauh mana aku mampu bertahan ? Sebesar apapun aku bersabar menghadapimu di matamu aku hanyalah seorang gadis keras kepala dan egois. Sedikitpun tidak ada kebaikanku di matamu. Bagimu aku adalah seorang gadis yang tidak pernah mau berkorban, yang keras kepala dan egois. Sungguh penilaian yang tidak sebanding dengan pengorbanan yang tidak pernah kamu lihat. Sikapmu yang kian menjadi membuat aku tidak mengerti apalagi yang kamu ingini.
Aku memahami mu, aku memahami waktu kita yang terbatas, aku memahami kesibukan kita yang selalu jadi masalah dan aku juga memahami andaikan kau ingin gadis selain aku. Berfikirlah sedikit tentang aku. Pahami dirimu dan hargailah aku meski hanya sedikit saja. Pernahkah kamu berfikir bahwa yang orang kau anggap keras kepala itu adalah orang yang selalu menahan konflik dalam hatinya? Pernahkah kamu berfikir bahwa orang yang kamu anggap egois itu adalah orang yang selalu berusaha memendam rasa kecewanya hanya demi TIDAK MAU BERTENGKAR denganmu ?? Pernahkah kamu berfikir bahwa orang yang selelu kamu anggap mau menang sendiri itu adalah orang yang selalu berusaha mengalah untuk menghindarkan masalah ?
Aku tidak pernah beranjak dari diamku yang mengagumimu , tapi sepertinya kamu selalu berusaha mengusirku agar aku pergi. Jika nanti aku sudah tidak lagi bisa berada di sisimu, itu bukan karena aku mengingkari komitmenku denganmu, tapi karena sikapmu yang perlahan mengusirku :') padahal aku selalu ingin menjagamu.
^^Lovalia^^
Aku tidak akan pernah lupa kamu yang mengejekku selalu. Aku tidak akan pernah lupa kamu pernah mengatakan aku keras kepala dan egois tiada terkira. Aku tidak akan pernah lupa kamu yang sellau mengacuhkan aku. Dan aku juga tidak akan pernah lupa bahwa aku terlanjur mengagumimu. Pegang ini dan aku akan membawamu pada sebuah kenyataan bahwa keegoisan dan keras kepala itu bukan aku yang memiliki, tapi kamu sendiri.
Kamu mungkin tidak tau dan tidak pernah mau tau. Meski kita terpisah jarak dan waktu, tapi aku selalu berusaha memperbaiki diriku, aku selalu berpegang teguh menjaga hatiku. Memang kamu tidak pernah memintaku untuk begitu , tapi aku TAU DIRI. Aku selalu menjaga batasanku denganmu. Sekeras-kerasnya hatiku, tetap saja aku punya titik lemahnya. Maaf jika aku tidak lagi bisa menerima itu sebagai becanda.
Aku tidak akan pernah lupa betapa kamu dengan ringannya bercerita tentang gadis-gadis yang menurutmu menarik. Aku tidak akan pernah lupa. Aku dengar apa yang kamu suka dan kamu tidak suka. Aku dengar apa yang kamu ingin dan kamu tidak ingin. Aku dengar karena aku tau aku bisa belajar memahamimu dengan mendengarkanmu.
Mengapa aku selalu tidak pernah benar dalam sudut pandangmu ? Mengapa setiap kata yang kuucap selalu salah dalam pemahamanmu ? Aku harus memahami kamu, aku harus mengerti kamu , aku harus selalu memaklumi kamu. Tapi pernahkah kamu memikirkan sejauh mana aku mampu bertahan ? Sebesar apapun aku bersabar menghadapimu di matamu aku hanyalah seorang gadis keras kepala dan egois. Sedikitpun tidak ada kebaikanku di matamu. Bagimu aku adalah seorang gadis yang tidak pernah mau berkorban, yang keras kepala dan egois. Sungguh penilaian yang tidak sebanding dengan pengorbanan yang tidak pernah kamu lihat. Sikapmu yang kian menjadi membuat aku tidak mengerti apalagi yang kamu ingini.
Aku memahami mu, aku memahami waktu kita yang terbatas, aku memahami kesibukan kita yang selalu jadi masalah dan aku juga memahami andaikan kau ingin gadis selain aku. Berfikirlah sedikit tentang aku. Pahami dirimu dan hargailah aku meski hanya sedikit saja. Pernahkah kamu berfikir bahwa yang orang kau anggap keras kepala itu adalah orang yang selalu menahan konflik dalam hatinya? Pernahkah kamu berfikir bahwa orang yang kamu anggap egois itu adalah orang yang selalu berusaha memendam rasa kecewanya hanya demi TIDAK MAU BERTENGKAR denganmu ?? Pernahkah kamu berfikir bahwa orang yang selelu kamu anggap mau menang sendiri itu adalah orang yang selalu berusaha mengalah untuk menghindarkan masalah ?
Aku tidak pernah beranjak dari diamku yang mengagumimu , tapi sepertinya kamu selalu berusaha mengusirku agar aku pergi. Jika nanti aku sudah tidak lagi bisa berada di sisimu, itu bukan karena aku mengingkari komitmenku denganmu, tapi karena sikapmu yang perlahan mengusirku :') padahal aku selalu ingin menjagamu.
^^Lovalia^^
Related Posts :
- Back to Home »
- Diary Lovalia »
- SECRET ADMIRER : You Are My Sweet Enemy
created by Ipmawati Alia. Diberdayakan oleh Blogger.