Posted by : alia machmudia
Minggu, 06 April 2014
Alangkah indahnya jika kita itu saling mengerti... bukan saling klaim masing-masing ingin dimengerti. ^_^
Coba kamu baca suratku ini dengan pandangan santai tanpa rasa penasaran. Mungkin akan lebih nyaman jika dibaca sambil duduk di teras depan, berteman angin dan kesejukan. Tidak ada salahnya juga jika kau baca sambil berteman sepotong camilan dan secangkir minuman pelepas dahaga . Agar hatimu lebih dingin ketika membaca suratku ini ^_^
Bisa dimulai ? Bacalah... bukan sekedar dengan mata kepala tapi juga dengan mata hati. Karena mata hati jauh lebih bisa mencerna setiap kata dan peristiwa.
Sibuk ya ? aku pahami
Akunya nggak pa2 lho nggak diajak komunikasi. Iya serius !!! Aku nggak pa2. Aku terima alasanmu, atau alibimu yang mengatakan sibuk ini itu. Aku sadar setiap orang harus dihormati hak'nya. Aku paham setiap orang berhak untuk menikmati waktunya sendiri tanpa harus aku ganggu. Tapi ... aku kan juga wanita yang punya rasa nggak enak di hati. Yang bikin aku nggak enak di hati,
ngakunya sibuk & gak bisa komunikasi dulu ... tapi sama temen2mu kamu always ON -_-
Aku iri lhoo ... dan debu-debu yang berterbangan itu pun berbisik, wajar jika aku iri.
Dan tepat pada tempatnya jika aku merasa iri. Bagaimana tidak ???!!! Perlakuanmu lagi-lagi membokiot aku. Bukan cuma sekali ini, tapi sudah sering sekali kau katakan sibuk dan tidak bisa berkomunikasi dulu tapi sama teman-temanmu always on selalu. -_- Rumput pun tau aku berhak iri atas hal itu.
Perlakuanmu itu seolah-olah menempatkanku sebagai sosok pengganggu. Bagaimana tidak ???!!! Bukan cuma sekali ini, tapi sudah sering sekali kau katakan sibuk dan
tidak bisa berkomunikasi dulu tapi sama teman-temanmu always on selalu.
-_- Angin pun tau aku berhak iri atas hal itu. Oh, berarti komunikasi denganku itu mengganggu aktivitasmu, sementara komunikasi dengan yang selain aku itu tidak mengganggumu . Ohhh .. nasibku ... sang pengganggu. (-_-)!
Mungkin akan lebih baik jika kamu ambil nafas sejenak atau minum dulu minuman yang kamu bawa tadi. Sungguh ini bukan bentuk amarah, juga bukan bentuk peghakiman. Ini hanya surat dari hati yang sedikit merasa iri berkali - kali ^_^
Seorang wanita sejati tidak menuntut, ia berterimakasih. Seorang pria sejati tidak berjanji, ia berkomitmen
Seorang wanita sejati tidak menuntut, ia berterimakasih. Seorang pria sejati tidak berjanji, ia berkomitmen
Monitor laptop pun tau aku berhak iri atas hal itu. Setiap kali aku berpetualang di dunia maya, setiap kali itu pula sering kulihat dan kubaca celotehanmu dengan kawan-kawanmu dalam berbagai versi komentar. Aku hanya mampu tersenyum tawar sembari berfikir : "Aku diminta bersabar karena tidak bisa berkomunikasi dahulu, tapi setiap hari aku melihat kamu begitu santaaaiiiinyaaa bercanda dengan mereka" ... Aku berhak bertanya : Apa memang komunikasi denganku adalah hal sangat mengganggumu? Aku berhak iri atas hal itu.
Wajar jika aku merasa , kau menganggapku sebagai pengganggu.
Ada yang membuatku merasa sangat jatuh pada kedalaman sakit hati yang sangat dalam. Ketika aku utarakan semua yang membuat hatiku tak nyaman, yang aku dapatkan bukan kata maaf darimu tapi justru tertawaan. Dengan mudahnya kamu mentertawakan kejujuran perasaan seorang gadis yang selama ini sangat menjaga namamu di hatinya. Perasaan ini menyayangimu dengan tulus, hati ini menjagamu dengan setia, tapi saat aku sampaikan apa yang aku rasakan, semua itu justru kamu tertawakan. Seolah-olah perasaanku adalah hal yang tidak memiliki arti dan hanya pantas ditertawakan. Tega sekali kamu mentertawakan perasaan ini.
Jangankan meminta maaf , kamu justru tidak merasa bersalah. Itu bedanya aku dan kamu.
Ketika aku melakukan kesalahan maka hatiku akan penuh penyesalan. Tapi kamu ? Sebesar apapun kesalahan kamu, jangankan meminta maaf, kamu bahkan tidak merasa bersalah. Kamu itu adalah orang yang sangat sombong yang tidak pernah mau mengoreksi diri sendiri. Maunya semua orang harus kau samakan dengan pendirianmu. Maunya semua orang harus seperti jalan pemikiranmu. Ketika aku melakukan kesalahan, aku akan mencari cara untuk meminta maaf dan memperbaiki kesalahanku. Tapi kamu ??? Meskipun kamu melakukan kesalahan, aku lihat kamu enjoy aja tuh, nggak ada perasaan bersalah. Kamu tetap enjoy bercanda tawa dengan kawan-kawanmu. Tidak memikirkan orang yang sudah kamu sakiti, tidak memikirkan kesalahan yang kamu lakukan dan tidak memikirkan cara untuk memperbaikinya.
Para lelaki sudah ditakdirkan untuk melindungi para wanita, bukan malah merusak dan menyakitinya. Bagaimana mungkin aku akan menjadikanmu sebagai imamku jika kesombonganmu setinggi itu? Bagaimana mungkin aku mau diimami oleh orang yang tidak pernah mau menjaga perasaanku ? Bagaimana mungkin aku mau diimami oleh orang yang bahkan selalu mentertawakan perasaanku? Bagaimana mungkin aku mau diimami oleh orang YANG TIDAK BISA MENJADI IMAM ATAS DIRINYA SENDIRI. ???
Memangnya kapan aku pernah memandang remeh kepadamu dari segi kekuranganmu ? Pendidikan , pekerjaan, itu hanya sekedar bagaimana kita diberikan oleh Tuhan. Memangnya jika pendidikanmu lebih tinggi apa untungnya buat aku ? Memangnya kalau pendidikanmu lebih rendah dariku apa ruginya buatku ? Tinggi rendahnya kamu tidak ada untung ruginya buat aku. Kamu ya kamu aku ya aku. Kapan aku pernah mempermasalahkan ? Bagiku laki-laki setinggi apapun pendidikan dan pekerjaannya kalau tidak bisa menjaga perasaan seorang wanita , tetap saja tidak layak disebut laki-laki yang baik.
Begitupun dengan aku. Aku mungkin akan lebih memilih laki-laki yang sangat sederhana yang mampu menjaga perasaanku ketimbang laki-laki WOW yang hanya mampu mentertawakan perasaanku. Aku akan lebih memilih laki-laki yang mampu menjaga perasaanku meski ia hanya berpendidikan sebatas SD ! Itu jauh lebih berarti, karena aku tidak akan pernah menyerahkan hidup dan hatiku pada laki-laki sombong yang hanya mampu mentertawakanku.
Silakan lihat ke belakang, kamu boleh membandingkan aku dengan gadis-gadismu sebelum aku. Dan aku tidak akan pernah membandingkan kamu dengan siapapun, karena aku tidak memiliki orang sebelum kamu. Dan penyesalanku, kamu, sosok pertama yang membuatku cinta, adalah sosok yang akan aku benci seumur hidupku.
Wajar jika aku merasa , kau menganggapku sebagai pengganggu.
Ada yang membuatku merasa sangat jatuh pada kedalaman sakit hati yang sangat dalam. Ketika aku utarakan semua yang membuat hatiku tak nyaman, yang aku dapatkan bukan kata maaf darimu tapi justru tertawaan. Dengan mudahnya kamu mentertawakan kejujuran perasaan seorang gadis yang selama ini sangat menjaga namamu di hatinya. Perasaan ini menyayangimu dengan tulus, hati ini menjagamu dengan setia, tapi saat aku sampaikan apa yang aku rasakan, semua itu justru kamu tertawakan. Seolah-olah perasaanku adalah hal yang tidak memiliki arti dan hanya pantas ditertawakan. Tega sekali kamu mentertawakan perasaan ini.
Jangankan meminta maaf , kamu justru tidak merasa bersalah. Itu bedanya aku dan kamu.
Ketika aku melakukan kesalahan maka hatiku akan penuh penyesalan. Tapi kamu ? Sebesar apapun kesalahan kamu, jangankan meminta maaf, kamu bahkan tidak merasa bersalah. Kamu itu adalah orang yang sangat sombong yang tidak pernah mau mengoreksi diri sendiri. Maunya semua orang harus kau samakan dengan pendirianmu. Maunya semua orang harus seperti jalan pemikiranmu. Ketika aku melakukan kesalahan, aku akan mencari cara untuk meminta maaf dan memperbaiki kesalahanku. Tapi kamu ??? Meskipun kamu melakukan kesalahan, aku lihat kamu enjoy aja tuh, nggak ada perasaan bersalah. Kamu tetap enjoy bercanda tawa dengan kawan-kawanmu. Tidak memikirkan orang yang sudah kamu sakiti, tidak memikirkan kesalahan yang kamu lakukan dan tidak memikirkan cara untuk memperbaikinya.
Para lelaki sudah ditakdirkan untuk melindungi para wanita, bukan malah merusak dan menyakitinya. Bagaimana mungkin aku akan menjadikanmu sebagai imamku jika kesombonganmu setinggi itu? Bagaimana mungkin aku mau diimami oleh orang yang tidak pernah mau menjaga perasaanku ? Bagaimana mungkin aku mau diimami oleh orang yang bahkan selalu mentertawakan perasaanku? Bagaimana mungkin aku mau diimami oleh orang YANG TIDAK BISA MENJADI IMAM ATAS DIRINYA SENDIRI. ???
Mungkin kamu bisa mengambil nafas sejenak sebelum melanjutkan membaca ini. Karena masih banyak yang ingin aku sampaikan. Tidak ada salahnya jika kamu ambil lagi segelas air dingin untuk menyegarkan tenggorokanmu ^_^
Setiap wanita pantas mendapatkan seorang pria yang mampu membuatnya lupa bahwa hatinya pernah terluka.
Begitupun dengan aku. Aku mungkin akan lebih memilih laki-laki yang sangat sederhana yang mampu menjaga perasaanku ketimbang laki-laki WOW yang hanya mampu mentertawakan perasaanku. Aku akan lebih memilih laki-laki yang mampu menjaga perasaanku meski ia hanya berpendidikan sebatas SD ! Itu jauh lebih berarti, karena aku tidak akan pernah menyerahkan hidup dan hatiku pada laki-laki sombong yang hanya mampu mentertawakanku.
Silakan lihat ke belakang, kamu boleh membandingkan aku dengan gadis-gadismu sebelum aku. Dan aku tidak akan pernah membandingkan kamu dengan siapapun, karena aku tidak memiliki orang sebelum kamu. Dan penyesalanku, kamu, sosok pertama yang membuatku cinta, adalah sosok yang akan aku benci seumur hidupku.
Jika kau mencintaiku, biarkanlah aku tahu lewat sikap yang bisa kurasakan
Tapi jika tidak , tolong biarkan aku pergi.
Tapi jika tidak , tolong biarkan aku pergi.
Karena selama ini aku hanya melihat kamu mempermainkanku, bukan mencintaiku.
Sekali lagi , aku tidak pernah menilai lelaki dari pendidikannya, pekerjaannya, keluarganya ataupun wajahnya. Aku hanya akan bersama laki-laki yang mau dan mampu menjaga perasaanku.
^_^
Sekali lagi , aku tidak pernah menilai lelaki dari pendidikannya, pekerjaannya, keluarganya ataupun wajahnya. Aku hanya akan bersama laki-laki yang mau dan mampu menjaga perasaanku.
^_^
Related Posts :
- Back to Home »
- Diary Lovalia »
- SURAT HATIKU : Nggak Usah Sombong Jadi Lelaki (1)
created by Ipmawati Alia. Diberdayakan oleh Blogger.