Posted by : Lovalia
Rabu, 03 Februari 2016
Pernah patah hati? Saat seseorang meretakkan hati kita, saat luka menghampiri sudut-sudut hati, saat kecewa mulai meninggalkan kesan di seluruh penjuru, bagaimana rasanya?
Berapa kali kita menangis dan meronta hingga mengusik telingaNya? Berapa kali kita mengadu, tanpa tahu Dia pun sedang disakiti oleh kita.
Berapa kali kita menangis dan meronta hingga mengusik telingaNya? Berapa kali kita mengadu, tanpa tahu Dia pun sedang disakiti oleh kita.
Saat kita melakukan dosa, mungkin Allah juga sepatah hati itu. Berapa kali kita menjadi pemeran serta watak utama atas tercipta airmataNya? Kita selalu meminta agar Allah tidak melepaskan tanganNya, barangkali kita yang berlari dan membuatNya patah hati. Tapi Dia selalu disini, menunggu untuk kita kembali.
Saat kita mengirimkan pesanan rindu, tapi tidak ada balasan, lantas kita kecewa? Ya, kita pasti kecewa, karena setiap rindu pasti menginginkan sebuah 'pertemuan' untuk mengobati rindu yang tercipta. Allah itu tidak membenci kita, tapi dosa kita. Mungkin sudah cukup kita memainkan perasaanNya, jika benar kita sayang Dia.
Sebenarnya,
Rindu; bukan hanya perihal lama tidak bertemu, tapi juga ketika dia tidak sedang berada di sisi kita. Mungkin kini, Allah juga sedang rindu pada kita. Mungkin sudah terlalu lama Dia menunggu kata-kata atau rangkaian cerita kita dalam sebuah doa.
Doa adalah percakapan, latihan komunikasi serta pemusnah rindu kita pada dia dan Dia, secara perlahan. Bukan hanya sebelum tidur, tapi senantiasa, Dia selalu menunggu kita untuk berbicara. Bukan kata-kata manis yang dinilai, tapi isi hati. Saat kamu,kita daan mereka tidak ada yang peduli dan mengerti, Dia senantiasa ada untuk mendengarkan cerita kita. Tapi nyatanya, tidak sedetik pun kita menghampiriNya.
Jangan hanya bertemu dengan Allah hanya untuk mengharapkan harapan kita disetujuiNya. Tapi, tanyalah apa yang Dia ingin lakukan dalam hidup kita. Bersyukurlah atas segala hal yang telah dilakukanNya. Berterima kasihlah kerana Dia adalah satu-satunya yang paling boleh menyayangi kita dengan luar biasa. Lagi-lagi dalam rantaian sebuah doa, bertemulah, berceritalah seperti dua insan yang saling memerlukan antara satu sama lain.
Cari Allah dulu untuk bersujud,
Sebelum cari manusia untuk bersandar.
Related Posts :
- Back to Home »
- Aku Muslim , Diary Lovalia , Islam , Jare Aku , Motivasi , Muhasabah , Mutiara Muslimah Shalihah , Remaja »
- MUHASABAH : Jangan Permainkan Allah
created by Ipmawati Alia. Diberdayakan oleh Blogger.