Posted by : Lovalia
Rabu, 27 Januari 2016
Acara Valentine’s day yang
diklaim sebagai kasih sayang ternyata hanya kedok semata. Buktinya dibalik
acara gemerlap pesta Valentine’s day tersimpan sejarah yang tidak tepat untuk
dirayakan ummat Islam. Budaya itu sangat bahaya bagi kamu para generasi umat.
Banyak orang yang
tertipu dengannya sehingga terasa manis dan indah ternyata merupakan akhidah yang
diharamkan oleh Islam. Acara valentine’s day yang telah menjadi hajatan wajib
bagi kamu, ternyata punya latar belakang peristiwa yang bukan berasal dari
Islam. Bahkan dalam versi lain disebuntukan bahwa pada awalnya orang-orang
romawi merayakan hari besar mereka yang jatuh pada tanggal 15 Pebruari yang
diberi nama Lupercalia. Peringatan
ini adalah sebagai penghormatan kepada JUNO serta PAN seperti apa yang mereka
percayai. Biasanya acara tersebut yaitu berkumpulnya lelaki dan perempuan
saling memilih calon pasangannya lewat kado yang telah dikumpulkan dan diberi
tanda sebelumnya - tukar kado. Selanjutnya? Hura-hura sampai pagi lalu seiring dengan
berjalannya waktu pihak gereja -yang pada waktu itu agama kristen mulai
menyebar di romawi - memindahkan upacara peghormatan terhadap berhala itu
menjadi tanggal 14 Pebruari. Dan dibelokkan tujuanya bukan lagi menghormati
berhala tapi menghormati seorang pendeta kristen yang tewas dihukum mati. Nama
acaranya pun bukan lagi lupercalia tapi saint Valentine’s day.
Weleh-weleh kamu yang
ikut-ikutan dalam hajatan Valentine’s day itu ternyata merayakan peringatan yang
bukan berasal dari Islam. Nggak tahu apa nggak mau tahu ??? itu salah besar
kawan!!! Makanya benar apa yang dikatan oleh Ummar bin Khattab bahwa al Ilmu
qabla al amal artinya bahwa ilmu itu mendahului perbuatan.
Dengan demikian sebelum kita tahu status hukum suatu perbuatan nggak boleh
melakukan perbuatan tersebut. Jangan neko-neko kalau belum tahu hukumnya. Jadi
segala sesuatunya harus jelas. Tidak boleh sama dan harus tahu status hukum
perbuatan yang bersangkutan.
Yang kita soroti lebih
dalam tentang hal ini adalah bagaimana dampak dari acara Valentine’s day yang
tiap tahun menjadi hajatan anak muda macam kamu yang merasa alias kudu
merayakan acara ini. Meskipun harus merogoh kocek ortu kamu dalam-dalam. Acara
Percintaan dari istilah Valentine yaitu kasih sayang yang dapat kita artikan
secara bebas yaitu cenderung ke arah negatif seperti yang ditampilkan oleh
ABG-ABG yang ada di televisi swasta di negeri kita. Persis dengan apa yang
diajarkan oleh James Van Der Beek dan kawan-kawannya dalam serial Dawson’s Cree.
Juga dalam serian Beverly Hills 90210 yang tayangannya menghalalkan pergaulan
sebebas-bebasnya. Atau gaya gaul mudel KNPI alias Kissing Necking Petting dan
Intercourse yang menyuguhkan aktivitas yang melanggar syari’at. Kita yakin
bahwa budaya barat seperti ini sangat kita tolak karena merupakan sifat kemunduran
peradaban bahkan bobroknya akhlaq. Jadi Valentine’s day sebetulnya bukan
mengagung-agungkan cinta dan kasih sayang tapi lebih ke arah yang mengumbar
nafsu agar nafsu kamu dibiarkan bangkit dan liar tanpa kendali.
Cinta Itu Dopping Bila
seorang terkena panah cinta apa saja dianggap indah sehingga mabuk cinta
membuat manusia mengejar apa saja yang ingin diharapkan tanpa ada filter. Dan
apa kamu berfikir bahwa valentine merupakan salah satu sarana dan kesempatan untuk
melampiaskan rasa cinta kamu yang sudah terpendam lama yang sudah tak
tertahankan kepada someone. Dalam kisah Midsumer Night’s Dream karya William
Shakespeare yang diangkat ke layar lebar dan di bintangi oleh Michelle
Pfeirffer. Ada sebuah dialog yang menyatakan bahwa cinta sanggup menyibukkan
hidup manusia. Benar ? Yang pasti memang cinta mampu membuat orang bergairah
sekaligus lupa diri.Sehingga pada hari itu terjadi legalisasi pernyataan cinta yang
tidak seharusnya. Pada hari itu terjadi kemaksiatan sehingga panji syetan
berkibar tinggi dengan keberhasilannya membujuk kamu mengikutinya. Makanya di
sini perlu kendali untuk menjinakkan efek sampingan dari dopping tersebut.
Valentine’s Topeng
Buruk Model Gaul Remaja Sebelum kita terjerumus pada budaya yang dapat
menyebabkan kita tergelincir kepada kemaksiatan maupun penyesalan kita tahu
bahwa acara itu jelas berasal dari kaum kafir yang akhidahnya berbeda dengan
ummat Islam sedangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Said
al-Khudri r.a Rasulullah s.a.w bersabda “Kamu
akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal sehasta
demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap
mengikuti mereka. Kami bertanya Wahai Rasulullah apakah yang kamu maksudkan itu
adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda Kalau bukan
mereka siapa lagi?”
Kita tidak
diperbolehkan ikut-ikutan acara itu sebab Allah tidak suka dengan orang-orang
non muslim dan termaktub pada Al Qur’an yang atinya “Katakanlah ‘Ta`atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang non muslim.” . Sebelum
terlanjur, maka kami ingatkan bahwa acara valentine’s day memakan korban
khususnya kaum remaja. Untuk itu jangan tertipu dengan gemerlap acara
valentine’s day karena menikam perasaan dan akal sehat kamu. Dan yang perlu
diingat jangan kamu liar dalam mewujudkan kasih sayang kamu. Hati-hati kawan dengan
sabda Nabi yaitu “siapa saja yang
menyerupai suatu kaum maka mereka termasuk golongan tersebut.” . Dan apakah
kamu mau dikatakan sebagai golongan kaum kafir ? Nggak mau kan? Makanya jangan
gadaikan agama demi cokelat dan bunga, Wallahu A’lam bish-Showab
IPMawati Alia
-Anggota Bidang Advokasi PW IPM Jawa Tengah-
==========================================================================
Advokasi adalah
sebuah bidang yang diarahkan pada penyadaran, pendampingan, dan pembelaan
terhadap hak-hak pelajar melalui pengembangan budaya kritis di kalangan
pelajar.
Related Posts :
- Back to Home »
- Advokasi , Aku Muslim , Aku-Indonesia , IPM , IPM Tolak Hari Valentine , Islam , Jare Aku , Motivasi , Muhammadiyah , Mutiara Muslimah Shalihah , Pelajar , Pendidikan , Remaja »
- ADVOKASI IPM JAWA TENGAH : JANGAN GADAIKAN AGAMA DEMI COKELAT DAN BUNGA
created by Ipmawati Alia. Diberdayakan oleh Blogger.