Kamis, 11 Desember 2014
Allah, berkenankah engkau mengampuni aku ? Aku begitu sok tau pada takdirmu. Aku merasa dilema seolah Kau menempatkanku pada posisi dan pilihan yang sulit. Menyatakan atau melupakan. Padahal duhai Robbi, sesungguhnya tidak ada pilihan apapun yang harus aku pertimbangkan. Pilihanku hanya satu : TAAT PADAMU.
Aku... di hatiku sungguh sudah tidak ada lelah disana. Sebab kepemilikanku terhadap rasa juga tidak ada. Sejak diriku tercipta hanya dimiliki olehMu ya Rabb. Biar Engkau yang perjalankan segalanya sesuai kehendak-Mu. Menahun. Dan tidak pergi. Berdiam. Jadi penyembuh di kala reruntuhan takdir
menghujam kenyataan yg bergelimpangan jatuh. Sunyi. Engkau tetap ada. Cinta. Allah.
Ya Rabb...sungguh hamba mendamba cinta pada sosok yang terlalu dalam
mencinta-MU. Hingga hamba terbawa tenggelam bersamanya..nikmati
cinta-MU. Sebab tidak ada cinta tanpa cinta-MU. Sebab cinta adalah milik-MU. Sebab
cinta berasal hanya dari-MU. Sebab Engkaulah Sang Maha Cinta. Hingga caraku mencinta adalah cara-MU, wahai Tuhanku.
Diri ini begitu lemahnya sebagai manusia. Karena itu pegangilah jiwaku Tuhan, agar aku tidak jatuh pada lubang dosa yang tertutup dan melongsorkan imanku. Sebaik - baiknya cinta adalah cinta kepadaMu Ya Illahi ... Maka kuatkanlah hati ini agar senantiasa mencintaimu, tunduk dan patuh hanya pada perintahmu, bergerak atas izin dan kehendakmu. Jangan jatuhkan cinta kepada manusia sebelum aku siap membangunnya. Karena sungguh aku begitu lemah, lebih lemah dari debu yang beterbangan.
Allah ... kuatkan aku, hatiku, cintaku agar hanya tertuju padaMu
[]Lovalia
