Posted by : alia machmudia
Minggu, 11 Desember 2011
11 Desember 2011
Pintu Gerbang |
Besemangat sekali siang itu saya dan kawan saya akan berkunjung ke Wisata Pemandian Tawun Ngawi. Seperti biasa kami akan naik Sepeda Motor menuju ke lokasi.
Sepanjang perjalanan saya memutar kembali memori yang masih tersimpan rapi di otak saya. Ya, tahun 2008 saya pernah mengunjungi tempat wisata tersebut bersama kawan-kawan dan guru-guru SMA.Kebetulan ketika itu pelantikan siswa baru SMA Muhammadiyah Kedungtuban.
Masih jelas dalam ingatan saya Taman Rekreasi Tawun adalah salah satu objek wisata yang dimiliki oleh kabupaten Ngawi. Letaknya di desa Tawun, kecamatan Kasreman, lebih kurang 7 km sebelah timur dari kota Ngawi. Taman rekreasi yang dikelola profesional oleh pihak swasta ini memang dibangun dengan konsep wisata keluarga yang lengkap dan terjangkau. Di taman yang berada di jalur Ngawi-Caruban ini, pengunjung dapat menikmati beberapa pilihan wisata yang dikemas dalam 1 lokasi. Pilihan wisata tersebut antara lain adalah kolam renang atau pemandian, kolam bulus, area pemancingan juga danau buatan. Dikelilingi hutan wisata yang asri, berjalan-jalan sambil menikmati satu per satu pilihan wisata tentunya sangat menyenangkan. Fasilitas yang tersedia di taman rekreasi inipun terbilang cukup lengkap, mulai dari area parkir, wc, kantin dan warung makan, serta penginapan yang harganya terjangkau.
Namun yang membuat saya terkesan ketika itu adalah danau-danau yang mengelilingi lokasi. Dan untuk menghubungkan danau-danau tersebut ada banyak jembatan-jembatan cantik. Di danau itu juga banyak sekali bunga teratai bermekaran yang tentunya menambah indah suasana.
Bungalow Photo ini saya ambil ketika masih SMA |
Selain dapat menikmati pilihan wisata yang ada di taman rekreasi, pengunjung yang beruntung dapat serta menyaksikan dan berpartisipasi dalam acara “Keduk Beji”. “Keduk Beji” ini adalah upacara adat yang diselenggarakan di desa Tawun dari tahun ke tahun, dan merupakan salah satu ikon budaya di Ngawi. Upacara adat ini berupa membersihkan Sumber Air Beji dari kotoran lumpur dan dedaunan. Dalam proses ini, semua warga desa Tawun dari anak-anak hingga dewasa turun ke sumber air untuk membersihkannya. Juga yang tak kalah penting dalam ritual adat ini adalah penyimpanan/penggantian kendi di pusat Sumber Air Beji. Upacara adat ini sejatinya adalah pemeliharaan nilai luhur gotong-royong, rukun dan peduli lingkungan yang diturunkan dari para leluhur.
Namun, ketika sampai di lokasi saya benar-benar terhenyak. Seolah tidak percaya dengan apa yang ada di hadapan saya. Tempat wisata yang dulu begitu mempesona kini terlantar. Danau-danaunya sudah kering, teratainya pun sudah banyak yang hilang dan membusuk. Bahkan jembatannya pun sudah tidak layak dilalui. Kolam renang yang dulu sangat ramai kini sepi dan airnya pun kotor. Hanya ada 4 orang anak kecil yang sedang bermain ketika saya tiba di situ.
Ya Tuhan.... dalam 3 tahun saja sudah separah ini. Semoga Pemda Kabupaten Ngawi tergerak hatinya untuk menyelamatkan tempat wisata Tawun.
Related Posts :
- Back to Home »
- Wisata dan Pertualangan »
- Petualangan Ke Tawun - Ngawi
created by Ipmawati Alia. Diberdayakan oleh Blogger.