Posted by : alia machmudia
Kamis, 21 November 2013
Memories Pendakian Lawu1 Muharram 1434 H |
Bila aku (Putri Pecinta Alam) jatuh cinta, jangan harap ada setangkai bunga apalagi edelweiss seperti adegan sinetron. Karena bagi kami Edelweiss harus tetap di tempatnya, bukan pada vas bunga ataupun bukti cinta pada pujaan hati.
Bila aku (Putri Pecinta Alam) jatuh cinta naluri dan keberanian untuk menaklukkan tantangan alam masih lebih besar dibanding dengan menaklukkan hati "seseorang"
Bila aku (Putri Pecinta Alam) jatuh cinta naik gunung himalaya sendirian terasa lebih ringan ketimbang bersama pujaan hati naik ke pelaminan :p
[ ketahuan masih kekanak-kanak an :p hihihi ]
Bila aku (Putri Pecinta Alam) jatuh cinta , sekalipun aku berhasil menaklukkan puncak Jaya Wijaya, aku tidak akan memintamu untuk menaklukkan puncak Everest-Himalaya
karena tak harus orang yang "lebih" yang harus brsamaku
apa adanya kamu saja
[ jadi jangan pernah mencoba mejadi aku hanya untuk meraih hatiku ... Apa adanya kamu saja jauh lebih bermakna :) ]
Bila aku (Putri Pecinta Alam) jatuh cinta, tak akan kupinta kau memetikkan Edelweiss dari puncak untuk membuktikan keabadian cintamu padaku
Tidak .. aku tidak tertarik pada mitos konyol seperti itu
Bagiku Edelweiss itu hatimu dan hatiku :)
Bila aku (Putri Pecinta Alam) jatuh cinta, sekalipun kau di puncak gunung padang Edelweiss sungguh tidak kupinta kau memetiknya untukku ,
Aku hanya ingin kau menggenggamnya dan merasakan arti Edelweiss sesungguhnya.
Bahwa keabadian cinta itu ada dalam tiap hati kita bukan pada tangkai-tangkai edelweiss.
Bila aku (Putri Pecinta Alam) jatuh cinta , aku tak akan merengek perhatian dan perlindungan ... karena aku yang akan melindungi cintaku :)
Bila aku (Putri Pecinta Alam) jatuh cinta .... aku tak mau kehilangan kedua kalinya ... :'( cukup "ia" yang di puncak sana
Related Posts :
- Back to Home »
- Diary Lovalia , Puisi »
- BILA AKU (Putri Pecinta Alam) JATUH CINTA
created by Ipmawati Alia. Diberdayakan oleh Blogger.