Posted by : alia machmudia
Selasa, 11 Desember 2012
falsafah para pendaki
"Jangan meninggalkan sesuatu selain jejak kaki dan jangan membawa sesuatu selain kenangan”,
"Jangan meninggalkan sesuatu selain jejak kaki dan jangan membawa sesuatu selain kenangan”,
Ini pengalaman "pertamaku" mendaki Gunung Lawu ( pertama kali GAGAL maksudnya ) ^_^
But it's okey ... no problem
Aq mulai ceritanya ya...
Jika ingin melakukan pendakian gunung yang ringan dengan pemandangan yang indah. Silahkan mencoba mendaki gunung Lawu.
Sebenarnya pendakian gunung lawu ini sudah ke beberapa kali. Namun baru kali ini saya update beberapa hasil perjalanan saya ke gunung Lawu. Sudah dari SMA saya mendaki dan menikmati pemandangan dari gunung ini.
Gunung ini terletak diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yang berada di kabupaten Karanganyar dan Magetan. Gunung Lawu ini memiliki ketinggian 3.265 M dari permukaan air laut. Terakhir saya ke sana bersama beberapa personal dari IPM yang suka jalan-jalan.
Kita melakukan pendakian berangkat dari rumah Mas Imut sekitar jam 07.00 Pagi. Dengan naik buraq masing-masing (motor-red) mampir di Telaga Sarangan sekitar jam 08.52 (INI CATATAN DIARY MAS IMUT SUMBERNYAA) :p
Mampir menikmati indahnya Telaga Sarangan yang lumayan surut... sambil maem Sate kelinci . Yang 1 ini kuliner khas Sarangan & Tawangmangu. Murah bray,,, 1 porsi cuma 8000 perak. Itu juga maemnya sepiring berdua. SO SWEET gag tuh ?? :p -_-
Ada yang lebih So Sweet dari Ini ?? |
Udah di Telaga Sarangan ,, nggak seru dong kalo moment ini nggak diabadikan. So.. jadilah acara "pembukaan" siang itu pake acara foto-foto.
Ihiirrr....
Ini Warung Pinggir Jalan . Transit Pertama |
Oiya.. sebelum ke Sarangan kita sempet istirahat di warung GAG JELAS...
Adam Cs numpang pipis.. :p huweeekk jorok hahahah
Kemudian untuk menuju ke Cemoro Sewu pintu masuk pendakian maka kita harus naik terus ke atas. ke atas... ke atas.... Saran saya mending jangan pake motor matic eh. Pake sepeda gunung ajah :p
Rencana kita mendaki mendaki dengan rute naik melalui Cemoro Sewu dan tidak Camp di perjalanan. Biar besok pagi bisa lihat sunrise. ( malu gue nulis kalimat ini ) -_-
Pendakian melalui Cemoro Sewu memiliki 5 pos. Cemoro sewu berada pada ketinggian 1805 dari permukaan laut. Padahal puncak lawu berada di ketinggian 3.265 dari permukaan air laut. Perjalanan indah di gunung lawu. Oh indahnyaaa... :p
Rencana kita akan mendaki mulai Jam dua siang. Melakukan pendakian santai dengan lebih banyak ngemil jajanan dan banyak istirahatnya. Namun kita harus target untuk sampai puncak malam harinya. Malam tahun baru Hijriyah gunung Lawu dipenuhi lautan manusia,, acara upacara adat di gelar di puncaknya.
Gerbang Pendakian |
Cuaca mendung dan hawa yang begitu dingin sekitar jam 1 kita bersiap siap untuk melakukan perjalanan ke puncak gunung Lawu yang tertinggi yaitu Puncaknya bernama Hargo Dumilah. Jarak yang ditempuh akan melalui medan yang terjal.
Namun baru 100 meter dari pintu gerbang, bencana pun terjadi. Mas Muji KO. Hufh.. langsung deh mas Aris dan mas Adam membawanya ke tenda darurat. OK.. kontestan pertama GUGUR.. feeling saya .. ada beberapa kontestan lagi yang akan gugur :p
Namun baru 100 meter dari pintu gerbang, bencana pun terjadi. Mas Muji KO. Hufh.. langsung deh mas Aris dan mas Adam membawanya ke tenda darurat. OK.. kontestan pertama GUGUR.. feeling saya .. ada beberapa kontestan lagi yang akan gugur :p
Dengan semangat kami pun melanjutkan perjalanan...
....................................................
Teman-teman cewek (kecuali aku :p), mulai capek dan keluh kesah yang gak henti - hentinya keluar dari mulut mereka. Cuaca yang dingin, kabut ikut turun, menambah penderitaan seorang pendaki yang pengalamannya baru sebesar biji mentimun.
Pendakian ini sebenarnya kurang persiapan. Bayangkan, Tenda dan kantong tidur pun kami tak membawa. Mungkin teman- teman menganggap ini have fun.. Toh kata orang - orang, gunung di Jawa Tengah tidak terlalu tinggi, berangkat malam pagi sudah sampai puncak.
Ini jalannya yang nanjak, atau kaminya yang udah tua? Sempat bertanya - tanya dalam hati. Belum apa - apa nafas sudah ngos - ngosan. Perjalanan baru 15 menit, teman2 minta break untuk istirahat. Tak mau berlama - lama karena hawa dingin, kami berangkat. Sampai pos bayangan 1 kami tidak beristirahat karena mengejar waktu.. Hehehe, maklum ya kakak, namanya juga pendaki gadungan.
Bersama Pak Ngawi :p |
Bertemu dengan seorang pendaki,asal Ngawi, di pos ini, kami melanjutkan perjalanan lagi. Total dalam rombongan ada 11 orang, dengan 2 misi yang berbeda. Rombongan pertama, kami, misinya adalah sampai puncak, si bapak pendaki tambahan ini, misinya misterius, sepertinya agak gaib - gaib gimana gitu *ditoyor jin*. (Nggak usah suudzon, yang penting ada temannya dalam perjalanan). Perjalanan makin lama makin berat, jalan sudah mulai bertambah kemiringannya, kabut juga sudah mulai turun. Badan sudah mulai lelah. Pos bayangan 2, pos 1,
Di tengah perjalanan kai sepatkan untuk nyolong wortel.. :P Sebenernya yang nyolong cuma Aq dan mas Aris plus si bapak :p
Mbak Hana capek |
Istirahat |
Gag pake lama karena hari sudah sore.. plus mbak Hana yang sudah kelihatan banget capeknya.. kita pun JALAN TERUUUS>>....>>>>>>>>> !!!!
Sedari tadi sebenarnya aku heran sih karena suasana sepi banget.. Hanya sesekali terdengar kicau burung tapi gag muncul-muncul burung yang ditunggu :'(
Bukannya khurofat. hanya firasat... buruk sih enggak..tapi ya gitu lah :D
Bukannya khurofat. hanya firasat... buruk sih enggak..tapi ya gitu lah :D
Pos 2, kami beristirahat lebih lama, sekitar setengah jam untuk memulihkan tenaga. Plus makan minum seadanya. Di pos 1 dan 2 ada warung, dari jauh sebelum kita tiba di pos yang ada warungnya ini, pasti terdengar bunyi genset (yang aku kira suara jin yang lagi ada hajatan). Remang - remang lampu terlihat dari bawah. Sedikit ada penambah semangat untuk beristirahat di atas.
Dari pos 2 perjalanan makin berat. Mbak Hana mulai sering tertinggal rombongan, tiap lima langkah dia istirahat. Carrier ini membunuhku (halah, kayak d masip aje bang). Beban rasanya tambah lama tambah berat. Bukan beban barang bawaan, tapi mental. Gimana kalo terjadi apa-apa sama cewk manis ini ?? haduuhhh
Dalam pikiran sudah mulai timbul niat untuk tidak meneruskan perjalanan. Sebentar-sebentar aku melihat ke arah mbak hana yang sempoyongan. Tapi hati selalu mensugesti, "Ayo.. mbaak...bentar lagi nyampek, bentar lagi nyampek". Lima langkah istirahat, lima langkah istirahat, sepatu baruku terasa makin menambah beban. Ingin rasanya kulepaskan di tengah jalan, tapi sayang, hahaha....
Bapak Penyelamat ^_^ |
Di tengah perjalanan kami disapa oleh rombongan bapak-bapak asli Magetan _bapak yang dari Ngawi tadi gag tau kemana_. Kami istirahat bersama beliau sambil bercakap-cakap. Kemudian kami pun melanjutkan perjalanan bersama beliau. Rupanya bapak2 ini hendak camp di perjalanan. Kami pun ditawari tenda beliau yang baik hati itu ( ehem,, tapi lumayan rese :p) .
Melihat kondisi Mbak Hana yang tidak mungkin melanjutkan perjalanan ditambah lagi Mbak Yenik yang nangis -_- hufh.... Kami pun memutuskan untuk kembali ke Pos 2 dan tidak melanjutkan perjalanan...
Apalagi Mbak Hana benar-benar lemes dan untuk turun saja harus digendong sama Mas Arik SANG PAHLAWAN BERSARUNG !!!^_^ sooooo sweeeeettt :D
Tuh kan mereka emang "......." |
Singkat cerita.. jiiaahhh :p
Kami pun memutuskan bermalam di POS 2, dan turun esok hari kala mentari sudah terbit. Apalagi Mbak Hana butuh perawatan Extra.
Jadilah malam itu kami menginap darurat di POS 2 sambil memandangi pendaki yang lalu lalang menuju puncak :'( hikkkss.... Gw tau banget perasaan mas Adam kayak gimana :p
Yang gag fit istirahat.. yang masih fit NARSIS ampe kiamat... :D
Jadilah malam itu kami menginap darurat di POS 2 sambil memandangi pendaki yang lalu lalang menuju puncak :'( hikkkss.... Gw tau banget perasaan mas Adam kayak gimana :p
Yang gag fit istirahat.. yang masih fit NARSIS ampe kiamat... :D
Dan mungkin di lubuk hati temen2 cowok juga sebenernya nggak rela untuk turun...
Bayangkan men... kita udan sampai 2800 m lebihhh... WOW.. rona nggak rela kelihatan banget dari muka Mas Adam. Tapi sebagai koordinator yang baik dia pun harus rela ;p
Sebenarnya untuk melihat pemandangan yang bagus dari puncak sebaiknya mendaki antara sunrise hingga hampir sebelum jam 9 pagi, sebelum kabut datang. Cuaca sangat berubah-ubah. Jadi melihat sunrise dengan keindahan pemandangan yang ada itu merupakan sebuah keberuntungan. Mungkin ini yang bikin semua orang ngebet menaklukkan Lawu. Padahal gw yang sering main ke sini biasa ajaaaaa.
Selang sejam berada di setelah matahari terbit kita melanjutkan perjalanan turun. Hampir 5 jam kita melakukan perjalanan turun
dari puncak. Dan tidak lupa maling wortel lagi
. :p
Sebenernya pengen ngambil air di Sendang ,,, tapi kering.
Sepanjang perjalanan kami bertemu banyak pendaki lainnya. SKSD saling menyapa. Dan tiap kali ada pertanyaan "SUdah dari puncak?" setengah bohong ajah jawabnya wakakakakak :D
Sebelum pulang ke kampung halaman kami pun mampir ke Sarangan lagi. Gag enak banget mampir Sarangan hari minggu... -____- banyak muda mudi pacaran soalnya . Sementara gw ?? Ke Sarangan aja nebeng pacar orang wakakakak :D
Ternyata perjalanan pulang tak semudah yang dibayangkan. Mbak Hana bener-bener lemes bannget jadi kami harus beberapa kali berhenti di perjalanan.. Untunglah Allah meberi kemudahan..
Iiiihh Allah emang pelindung yang The Best.. Alhamdulillah...
-_______________-
Selanjutnya>>> baca ya.... Pantangan Mendaki Gunung.. tapi gw posting besok wakakakk :D
Related Posts :
- Back to Home »
- Pendakian , TIM 5A (GEMPA) , Wisata dan Pertualangan »
- Tahun Baru D'Lawu
created by Ipmawati Alia. Diberdayakan oleh Blogger.